Viralnews.my.id Prosedur pencegahan kehamilan sepanjang ini tetap dikaitkan bersama wanita. Padahal, pria juga bisa laksanakan prosedur pencegahan kehamilan ini bersama laksanakan vasektomi.
Vasektomi yang merupakan prosedur kontrasepsi bersama memotong atau mengikat saluran sperma adalah langkah efisien untuk menghindar kehamilan, kata spesialis urologi dr. Andika Afriansyah, Sp.U dari Universitas Indonesia.
"Vasektomi hampir 100 persen efisien didalam menghindar kehamilan," kata Andika lebih dari satu sementara lantas dilansir dari Antara.
Dia menyebutkan vasektomi adalah operasi rawat jalur bersama risiko komplikasi atau efek samping yang rendah. Dengan laksanakan vasektomi, seseorang tidak kudu mengambil beberapa langkah pengendalian kelahiran sebelum berhubungan seks, kalau kenakan kondom.
Pria yang bisa merintis vasektomi setidaknya kudu berusia lebih dari 25 tahun, usia di mana situasi dianggap optimal. Namun, tidak ada angka usia maksimal untuk prosedur vasektomi.
"Menurut penelitian oleh American Journal of Men’s Health terhadap kebanyakan vasektomi dijalankan terhadap usia 35 th. bersama tipikal batas usia antara 30 – 56 th. sebab beraneka segi sosial dan kematangan mental," memahami dia.
Setiap laki-laki kudu menyiapkan situasi fisik sehingga fit sehingga prosedur vasektomi bisa berlangsung lancar.
Sebelum vasektomi dilakukan, pasien kudu merintis pengecekan medis dan wawancara bersama dokter. Andika menyebutkan terhadap pertemuan awal dokter dapat memberi tambahan pemahaman bahwa prosedur vasektomi bersifat permanen.
"Dan itu bukan pilihan yang baik jika ada barangkali seseorang ingin miliki anak di era depan," katanya.
Pemeriksaan medis untuk calon pasien vasektomi meliputi pengecekan laboratorium sebelum operasi, kalau tes alergi obat dan pengecekan darah.
Pasien juga kudu laksanakan skrining check up pra operasi, tidak boleh mengkonsumsi obat pengencer darah layaknya aspirin atau warfarin sepanjang tujuh hari sebelum vasektomi.
Sebelum vasektomi, pasien juga diminta bersihkan alat kelamin dan mencukur bulu kelamin di semua skrotum, dan juga jauhi makanan berat dan mengganti bersama kudapan ringan.
"Pasien pun membawa baju didalam yang ketat untuk dipakai sehabis vasektomi, manfaat mendukung skrotum dan kurangi pembengkakan yang terjadi," memahami Andika.
Vasektomi sebaiknya tidak dijalankan oleh pria yang belum miliki keturunan, usia muda di bawah 30 tahun, miliki penyakit berat, tidak miliki pasangan, dan miliki keluhan nyeri terhadap skrotum.
Prosedur ini kudu ditunda jika pasien miliki penyakit atau situasi layaknya infeksi lokal, infeksi sistemik akut, penyakit menular seksual, filariasis atau infeksi akibat cacing filaria, elefantiasis juga massa intra skrotum.
Kondisi lain yang membawa dampak pasien kudu menunda vasektomi adalah kalau ada hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang digunakan. Lebih lanjut, Andika menyebut sejumlah situasi yang bisa mempersulit prosedur vasektomi layaknya adanya riwayat trauma skrotum, varikokel atau hidrokel yang besar, ada riwayat operasi sebab cryptorchidism, Hernia inguinalis dan juga problem pembekuan darah.