Hacker Korut Incar Serang Pakar Kebijakan Korsel

Hacker Korut Incar Serang Pakar Kebijakan Korsel

Hacker Korut Incar Serang Pakar Kebijakan Korsel - Pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) percaya para peretas Korea Utara (Korut) merupakan orang-orang yang bekerja untuk pemerintah. Mereka udah menargetkan setidaknya 892 pakar kebijakan luar negeri Korsel. Upaya selanjutnya difokuskan terhadap anggota think tank dan akademisi sejak April lalu.

Menurut laporan Engadget, Rabu (28/12), serangan dimulai bersama dengan e-mail phishing, kerap kali menyasar tokoh-tokoh dalam proses politik Korea Selatan. Ini umumnya terhitung tautan ke situs palsu atau virus sebagai lampiran. Taktik itu, meski tidak amat canggih, memadai untuk membodohi setidaknya segelintir korban.

Hasilnya adalah sebagian pakar terkemuka kehilangan knowledge khusus mereka, daftar e-mail yang disusupi (mengekspos lebih banyak orang ke peretas), dan tiga belas perusahaan yang menjadi korban ransomware. Meskipun polisi percaya cuma 49 penerima yang amat menyerahkan kredensial ke situs palsu dan cuma dua perusahaan yang membayar uang tebusan 2,5 juta won (USD1.980), sangat sulit untuk menilai kerugian tersebut.

Tidak mengetahui sumber energi non-finansial apa yang bisa saja diperoleh para peretas Korut berasal dari kampanye terakhir ini. Tapi mampu dipastikan ini bukan serangan dunia maya terakhir. Sebelumnya mereka menargetkan peneliti keamanan untuk mendapatkan kerentanan yang belum ditambal, dan bahkan memanfaatkan tragedi Halloween di Itaewon sebagai alat untuk menargetkan warga Korea Selatan.

Perang dunia maya ini udah menjadi fokus utama Korut sepanjang bertahun-tahun, bahkan disaat negara itu mengusahakan membatasi militer asing bersama dengan metode yang lebih tradisional, seperti menyebabkan senjata nuklir. Ini terhitung menjadi sumber penghasilan utama bagi negara yang berkesinambungan mengalami krisis keuangan dan sebagian besar terputus berasal dari pasar dunia.

Diperkirakan para peretas Korut udah mengambil mata uang kripto senilai USD1,72 miliar sejak 2017. Banyak yang menduga, pencurian dunia maya ditunaikan bersama dengan tujuan menyatukan dana untuk rezim Kim Jong-un yang kekurangan uang. Dan tampaknya perihal itu tidak dapat menyebabkan mereka takut gara-gara jatuhnya kripto baru-baru ini, gara-gara uang tebusan baru-baru ini terhitung dibayarkan dalam wujud BitCoin.

Meskipun para peretas menutupi jejak mereka bersama dengan memadai baik, target, taktik, dan alamat IP udah menyebabkan polisi percaya bahwa ini adalah grup yang sama yang meretas Pembangkit Listrik Tenaga Air & Nuklir Korea terhadap th. 2014.

Mereka terhitung percaya bahwa para peretas tidak dapat menghentikan kegiatan mereka cuma gara-gara usaha mereka udah ditemukan. Pihak berwenang mendesak orang-orang, terutama mereka yang bekerja di bidang seperti teknologi dan pemerintah, untuk menaikkan beberapa langkah keamanan mereka.

Artikel Pendukung Lainnya :

LihatTutupKomentar